Nabtal bin Harith adalah salah seorang
munafik di Madinah. Dia suka mendengar dan bercakap dengan Rasulullah SAW dan
berpura-pura khusyuk di hadapan baginda. Akan tetapi apabila berkumpul dengan
teman-temannya, dia akan menuturkan semula apa yang diucapkan oleh Nabi itu
dengan menokok tambah dan merendah-rendahkannya. Dia berkata,
“Muhammad itu suka mendengarkan siapa
saja yang bercakap dengannya dan dia membenarkannya.”
Sehubungan dengan itu, Allah berfirman
yang ertinya:
“Di
antara mereka (orang-orang munafik) ada yang menyakiti Nabi dan mengatakan, “Nabi
mempercayai semua apa yang didengarnya.” Katakanlah: “Dia mempercayai semua
yang baik bagi kamu, dia beriman kepada Allah, mempercayai orang-orang mukmin
dan menjadi rahmat bagi orang-orang yang beriman di antara kamu.” Dan
orang-orang yang menyakiti Rasulullah SAW itu, bagi mereka ada azab yang
pedih.”
(Surah Attaubah: 61)
Nabi segera mengetahui akan keadaan
Nabtal bin Harith yang hanya sekadar berpura-pura itu setelah diberi tahu Allah
melalui wahyu-Nya.
“Siapa yang ingin melihat syaitan,
maka lihatlah Nabtal ini.” kata Nabi.
No comments:
Post a Comment