Saturday, September 29, 2012

Ruginya tidur selepas Subuh


Kita telah ketahui bersama bahwa waktu pagi adalah waktu yanng penuh barakah dan di antara waktu yang kita diperintahkan untuk memanfaatkannya. Akan tetapi, pada kenyataannya kita banyak melihat orang-orang melalaikan waktu yang mulia ini. Waktu yang seharusnya dipergunakan untuk bekerja, melakukan ketaatan dan beribadah, ternyata dipergunakaan untuk tidur dan bermalas-malasan.

Kemudian dari sisi sains pengobatan, kita akan menyedut oksigen di atmosfera bumi sekitar jam tiga pagi hingga terbit matahari (3 pagi hingga 7:30pagi) dan menggerakkan otot-otot di dalam badan kita yang akan menyegarkan badan dan melancarkan aliran darah ditubuh kita.

Kedua hal tersebut, yaitu oksigen dan gerakan otot sangat penting bagi kesehatan tubuh manusia. Oksigen akan hilang dari atmosfer bumi selepas matahari terbit dan tidak datang lagi sampai besok pagi. Hanya manusia yang bangun pada waktu ini yang dapat menikmati oksigen tersebut.

Jadi pada waktu itu digalakkan kita membuka tingkap bagi memudahkan penyedutan oksigen ke dalam tubuh kita. Namun begitu tutup pintu dan tingkap sewaktu magrib kerana ia akan memberikan kemudaratan di mata syaitan mula berkeliaran dan sangat aktif pada waktu itu. 


Saudaraku, ingatlah bahawa orang-orang soleh terdahulu sangat membenci tidur pagi. Kita dapat melihat ini dari penuturan Ibnul Qayyim ketika menjelaskan masalah banyak tidur bahawa banyak tidur dapat mematikan hati dan membuat badan merasa malas serta membuang-buang waktu. Beliau rahimahullah mengatakan,

“Banyak tidur dapat mengakibatkan lalai dan malas-malasan. Banyak tidur ada yang termasuk dilarang dan ada pula yang dapat menimbulkan bahaya bagi badan.

Waktu tidur yang paling bermanfaat yaitu :

1.Tidur ketika perlu tidur.
2.Tidur di awal malam – ini lebih manfaat daripada tidur lewat malam
3.Tidur di pertengahan siang –ini lebih bermanfaat daripada tidur di waktu pagi dan petang. Apatah lagi pada waktu pagi dan petang sangat kurang manfaatnya bahkan lebih banyak bahaya yang ditimbulkan, lebih-lebih lagi tidur di waktu Asar dan awal pagi kecuali jika memang tidak tidur semalaman.
Menurut para salaf, tidur yang terlarang adalah tidur ketika selesai solat subuh hingga matahari terbit. Kerena pada waktu tersebut adalah waktu untuk menuai ghonimah (pahala yang berlimpah). Mengisi waktu tersebut adalah keutamaan yang sangat besar, menurut orang-orang soleh. Sehingga apabila mereka melakukan perjalanan semalam suntuk, mereka tidak mahu tidur di waktu tersebut hingga terbit matahari. Mereka melakukan demikian kerana waktu pagi adalah waktu terbukanya pintu rezeki dan datangnya barokah (banyak kebaikan).” (Madarijus Salikin, 1/459, Maktabah Syamilah)

BAHAYA TIDUR PAGI


[Pertama] Tidak sesuai dengan petunjuk Al Qur'an dan As Sunnah.

[Kedua] Bukan termasuk akhlak dan kebiasaan para salafush soleh (generasi terbaik umat ini), bahkan merupakan perbuatan yang dibenci.

[Ketiga] Tidak mendapatkan barokah di dalam waktu dan amalannya.

[Keempat] Menyebabkan malas dan tidak bersemangat di sisa harinya.

Maksud dari hal ini dapat dilihat dari perkataan Ibnul Qayyim. Beliau rahimahullah berkata, "Pagi hari bagi seseorang itu seperti waktu muda dan akhir harinya seperti waktu tuanya." (Miftah Daris Sa'adah, 2/216). Amalan seseorang di waktu muda berpengaruh terhadap amalannya di waktu tua. Jadi jika seseorang di awal pagi sudah malas-malasan dengan sering tidur, maka di petang harinya dia juga akan malas-malasan pula.

[Kelima] Menghambat datangnya rezeki.

Ibnul Qayyim berkata, "Empat hal yang menghambat datangnya rezeki adalah [1] tidur di waktu pagi, [2] sedikit solat, [3] malas-malasan dan [4] berkhianat." (Zaadul Ma’ad, 4/378)

[Keenam] Menyebabkan berbagai penyakit badan, di antaranya adalah melemahkan syahwat. (Zaadul Ma’ad, 4/222)-Di petik dari rumaysho.com.

Rasulullah S.A.W. telah memberikan contoh yang baik bagaimana tidur yang benar lengkap dengan doa-doanya. Sebagai ringakasan mungkin kita bisa latihan untuk tidur malam seperti :
1. Makan malam sedikit saja cukup sekedar supaya tidak lapar. Jika kita makan malam yang banyak maka akan menyebabkan kita cepat mengantuk dan susah bangun dari tidur
2. Tunaikan solat Isya' sebelum tidur.
3. Bersihkan tempat tidur seperti seprei, bantal,kasur dan lain-lain dari kotoran.
4. Amalkan doa-doa sebelum dan sesudah tidur seperti yang diajarkan Rasulullah S.A.W.
5. Kurangi waktu tidur dari delapan jam sehari menjadi tujuh jam sehari untuk bulan pertama latihan; pada bulan kedua kurangi waktu tidur malam menjadi enam jam sehari, seterusnya pada bulan ketiga menjadi lima jam sehingga kita bisa tidur untuk waktu tiga jam saja.

Umumnya orang beranggapan bahwa tidur malam yang baik memerlukan waktu sekitar enam bahkan delapan jam sehari. Tetapi ketahuilah bahwasanya pendapat ini ditentang oleh para peneliti Barat seperti Dr Ray Meddis, seorang profesor di Department of Human Sciences, England University of Technology yang mengatakan bahwa manusia sebenarnya hanya perlu tidur malam selama TIGA JAM .

Waktu tidur bisa dibagi kedalam dua bagian yaitu tidur ayam dan tidur lelap. Mimpi biasanya terjadi pada tidur lelap (deep sleep). Manusia perlu berlatih untuk bisa tidur lelap karena tidur ayam adalah masa berangan-angan yang sebenarnya hanya membuang waktu saja. Tidur yang sebenarnya ialah ketika tidur lelap dengan mengacu pada kajian Barat yaitu cukup selama TIGA JAM.

Jadi eloklah kita bangun seawal 3 pagi kemudian menunaikan solat tahajud.

Coba kita kaji pergerakan otot-otot kita ketika sholat. Secara kasar, pertama kita berdiri tegak (qiyam) kemudian mengangkat kedua tangan bertakbir dan meletakkan tangan di atas dada - kita telah membesarkan rongga dada kita sehingga paru-paru akan terasa lapang serta menggerakkan otot di kedua belah tangan.
Ketika ruku' dengan badan membungkuk ke depan dan kedua tangan di atas kepala lutut dan punggung mendatar (parallel to the ground) sekaligus menggerakkan ruas-ruas tulang punggung, tulang leher, tulang pinggang dan tulang tungkai.
Ketika sujud, seluruh berat badan tertumpu sepenuhnya di atas otot-otot kedua tangan, kaki. dada, perut, punggung, leher dan otot-otot kaki. Lihat saja pada waktu sujud ini berapa banyak otot dan persendian yang kita gerakkan.

Setelah itu kita bangkit dari sujud. Kita duduk, kemudian kita sujud lagi dan sesudah itu kita berdiri kembali. Dalam gerakan badan kali ini secara automatik kita telah menggerakkan sejumlah besar otot-otot di dada , bahu, lengan, perut, punggung, paha, kaki bagian bawah dan otot-otot lainnya. Selain itu kita juga melakukan dua jenis duduk - pertama duduk antara dua sujud dan kedua duduk tahiyat. Kedua jenis duduk ini menggerakkan tumit , pangkal paha, selangkangan, jari-jari kaki dan lain-lain.

Ketika kita memberi salam , kita menggerakkan otot-otot leher tengkuk dan lain-lain.
Kalau kita lihat dari dua hal di atas yaitu menghirup oksigen yang istimewa dan gerakan otot-otot yang semuanya itu sudah tentu akan menyehatkan tubuh kita. Sholat tahajud bisa juga menjauhkan penyakit pinggang yang selalu menyerang orang yang banyak tidur dan bangun lewat dari tidur malam.

"Dan pada sebagian malam hari bersembahyang tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu: mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji." (Surah al-Isra' 17: 79)
Sesungguhnya orang-orang yang bertaqwa ada di dalam syurga dan dekat dengan air yang mengalir. Sambil mengambil apa yang diberi oleh Tuhan mereka. Sesungguhnya mereka sebelum ini di dunia adalah orang-orang yang berbuat baik. Mereka sedikit sekali tidur di waktu malam. Dan di akhir-akhir malam mereka memohon ampun kepada Allah." ( Surah az-Zariat ayat 15-18 ).

Kucing dan anjing mengikut Islam


Nabi menekankan di dalam beberapa hadisnya bahawa kucing itu tidaklah najis. Malah diperbolehkan untuk berwudhuk menggunakan air bekas minuman kucing.
Kenapa Rasulullah Saw berani mengatakan bahawa kucing tidak menjadi najis kepada manusia? Persoalannya, bagaimana Nabi mengetahui badan kucing tidak mempunyai najis? Jawapannya, kulit kucing mempunyai otot-otot yang berfungsi untuk melawan sel bakteria.

Otot kucing juga dapat menyesuaikan diri dengan sentuhan otot manusia. Pada permukaan lidah kucing pula dilapisi oleh berbagai benjolan kecil yang runcing, benjolan ini berbentuk bengkok mengucup seperti kikir atau gergaji. Bentuk ini sangat berguna untuk membersihkan kulit.Ketika kucing minum, tidak ada setitis pun air yang akan jatuh dari lidahnya. Sedangkan lidah kucing sendiri merupakan alat pembersih yang paling canggih, permukaannya yang kasar boleh membuang bulu-bulu mati dan membersihkan bulu-bulu yang tersisa di badannya.

Kajian Yang Dijalankan
Telah dilakukan berbagai penyelidikan terhadap kucing mengiut pelbagai perbezaan usia, posisi kulit, punggung, bahagian dalam tapak kaki, bibir, dan ekor. Pada bahagian-bahagian tersebut dilakukan pengambilan sampel melalui usapan. Di samping itu, kuman juga diletakkan pada bahagian-bahagian tertentu. Diambil juga cairan khusus (air liur) yang berada pada dinding dalam mulut dan lidahnya.

Hasil yang didapati selepas ujikaji adalah:
1. Hasil yang diambil dari kulit luar tidak mempunyai kuman, meskipun dilakukan berulang kali.
2. Tempat yang kuman sengaja diletakkan menunjukkan hasil negatif sekitar 80% (20% mempunyai kuman), jika dilihat dari air liurnya. Ini menunjukkan kucing dapat melawan kuman yang diberikan kepadanya.
3. Cairan yang diambil dari permukaan lidah juga menunjukkan ketidak hadiran kuman.

Anjing merupakan seekor haiwan yang haram bagi agama Islam yang kita anuti. Walau bagaimanapun, tidak ramai yang mengetahui atau untuk mengambil tahu kenapa anjing tidak boleh dipelihara dan disentuh seperti yang ternaktub di dalam hukum-hukum ibadat agama Islam.
Sabda Rasullah S.A.W yang bermaksud:, Apabila anjing meminum air atau (menjilat) pada bekas air kepunyaan salah seorang di antara kamu, maka hendaklah bekas air itu dibasuh sebanyak tujuh kali (menyamak) salah satunya dengan tanah. (Riwayat Muslim)
Maksud hadis di atas ialah jika seekor anjing menjilat bekas-bekas air kita, bekas-bekas air itu perlu dibasuh 7 kali dengan salah satunya dengan tanah. Memang kena samak. Air liur kepunyaan anjing mempunyai berbagai-bagai kuman yang boleh mendatangkan kemudaratan kepada manusia. Sebab itu Allah SWT berfirman supaya semua tapak-tapak atau bekas-bekas yang terkena air liur anjing perlu dibasuh dan disamak.
Jika air liur anjing pun anda kena samak. Apatah lagi jika anda memegang atau menyentuh anjing? Anjing jika disentuh kulit dan bulunya ketika basah, dikuatiri kita akan dijangkiti penyakit sama seperti air liur anjing.

Penyakit apa yang dibawa oleh anjing? Penyakit yang paling terkenal dari bawaan anjing ialah penyakit anjing gila yang disebabkan oleh virus rabies yang boleh didapati melalui air liur anjing. Apabila anda menerima kesan gigitan anjing, virus yang masuk melalui air liur anjing tadi akan menyerap masuk menyerang sistem saraf badan kita. Dengan rosaknya sistem saraf, maka badan anda tidak akan berfungsi dengan sebaik-baiknya, terutama dari segi fungsi neuromotor.
Islam tidak mengada-ngadakan hukum kerana anjing sememangnya bahaya dari segi kesihatan. Sebab itu bila anjing disentuh dalam keadaan kulitnya basah, kita wajib membersihkan diri dengan 7 kali basuhan dengan salah satunya ialah menggunakan tanah (samak)

Mengapa samak menggunakan tanah? sebab hanya menggunakan tanah sahaja terbukti dapat membunuh kuman-kuman rabies yang tidak dapat dihapuskan walaupun dengan air yang mendidih. 

Apa yang mengecewakan, terdapat pandangan masyarakat melayu kelas atasan (tidak tahu sama ada tahu akan hukum atau tidak ) membela anjing dan suka-suka hati memegang anjing. Lagi teruk, membiarkan anak-anak mereka dijilat anjing kononnya untuk kemesraan sesama makhluk. Alahai…….



Early-stage symptoms of rabies are malaise, headache and fever, progressing to acute pain, violent movements, uncontrolled excitement, depression, and hydrophobia. Finally, the patient may experience periods of mania and lethargy, eventually leading to coma. The primary cause of death is usually respiratory insufficiency.Worldwide, roughly 97% of rabies cases come from dog bites. - wikepedia
97% punca penyakit rabies adalah daripada ANJING, bahaya penyakit ini boleh membawa kepada koma, Tidakkah fakta saintifik ini cukup mengerunkan kita supaya menjauhi anjing? Hanya anjing-anjing yang sudah divaksinkan dapat terlepas dari virus rabies ini, di kebanyakan negara maju, program vaksin rabies dilaksanakan oleh kerajaan mereka, sekurang-kurannya dapatlah juga mencegah penyakit rabies ini, tapi negara kita Malaysia ini ada ke? Jawapannya 

Tiada

Marilah kita bersama amalkan doa ajaran nabi saw supaya terlepas dari penyakit yang merbahaya.

أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَقُولُ اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ الْجُنُونِ وَالْجُذَامِ وَالْبَرَصِ وَسَيِّئِ الْأَسْقَامِ

"Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mengucapkan: "ALLAHUMMA INNI A'UUDZU BIKA MINAL JUNUUNI WAL JUDZAAMI WAL BARASHI WA SAYYI`IL ASQAAM (Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari penyakit gila, lepra, kusta dan penyakit yang ganas)." - sunan nasa'i

Keajaiban Kaabah dan Haji dari sudut sains


Pelik tapi benar.....Tidak ada tempat di dunia yang punyai graviti yang paling tinggi, jarum kompas tidak bergerak, titik kesempurnaan 1.618, menjadi pusat bumi dan pusat segala planet yang tidak ada diketahui bilangan banyakkanya di sistem solar berpusat di suatu tempat iaitu Mekah telah dibuktikan oleh Niel Amstrong.

Prof Norhisham (ahli fizik) membuktikan bahawa pengaruh graviti banyak memainkan peranan untuk merangsang kelenjar pineal yang terletak di otak tengah un tuk mengawal kekuatan sistem imun. Memang sudah dibuktikan apabila berada di Mekah yang sakit akan jadi sihat clan yang lemah akan bertenaga. Apabila graviti tinggi maka banyak elektron ion negatif yang berkumpul di situ. Sebab itulah doa akan termakbul kerana di situ adalah tempat gema atau ruang dan masa serentak. Apa yang diniatkan di hati adalah gema yang tidak boleh didengar tetapi boleh dikesan frekuensinya. Pengaruh elektron menyebabkan kekuatan dalaman kembali tinggi, penuh bersemangat untuk melakukan ibadat, tidak ada sifat putus asa, mahu terus hidup, penyerahan diri sepenuhnya kepada Allah.

Ketika berada di sisi Kaabah perasa an akan segera berubah menjadi hening, tenang, sayu, rendah diri, kerdil pada kebesaran tuhan. Semua itu ada lah pengaruh dari tekanan graviti yang tinggi. Meskipun ada niat jahat untuk menghancurkan Mekah, cubaan itu tidak akan berjaya. Setinggi mana teknologi ketenteraan negara-negara maju tetapi tidak dapat menembusi Mekah. 

Andai kata ada peluru berpandu yang dihalakan ke Mekah untuk menghancurkannya, itu pun tidak akan berjaya. Gelombang radio tidak boleh mengesan kedudukan Kaabah. Begitulah hebatnya tempat yang Allah pilih sebagai kiblat bagi umat Islam. Sudah pastinya manusia biasa tidak mampu mencipta sesuatu sehebat itu. Malah teknologi satelit pun tidak boleh merieropong apa yang ada di dalam Kaabah. Frekuensi radio tidak mungkin dapat membaca apa-apa yang ada di dalam Kaabah kerana tekanan graviti yang tinggi.

“Tempat yang paling tinggi tekanan gravitinya, mempunyai kandungan garam dan aliran anak sungai di bawah tanah yang banyak. Sebab itu lah jika bersembahyang di Masjidilharam walaupun di tempat yang terbuka tanpa bumbung masih terasa sejuk. Sujud, dahi mencecah lantar masih terasa dingin mamar yang dipanah matahari kerana tekanan graviti tinggi itu,” terangnya.

Selama ini kita hanya diajar tentang melakukan ibadat haji, rukunnya, sejarahnya, perkara yang dilarang semasa ihram clan penjagaan kesihatan ketika di Mekah. Mengapa tidak pernah ada ulama atau tokoh agama yang mem beritahu apa rahsia di sebalik rukun haji itu. Hikmah-hikmah yang selalu di laung-laungkan tentang haji sudah terlalu biasa sangat. Haji dilihat sebagai satu pengorbanan, memerlukan kesabaran yang tinggi, persaudaraan, mengabdikan diri, melawan nafsu, dugaan, persamaan, perpaduan, kesu dan rohani, menghambakan diri dan satu cita-cita. Semua yang dijelaskan terlalu subjektif.

Di sebalik tuntutan rukun haji dan larangan di dalam ihram berdasarkan hubungannya di dalam sains. Ia sudah pasti dimulakan dengan niat. Nampak mudah tetapi besar impaknya pada keseluruhan ibadat. Niat di sini bukan saja niat ihram tetapi juga niat kali pertama yang ter lintas di hati untuk menunaikan haji. Menurut Prof Norhisham, apabila niat untuk mengerjakan haji sudah terlintas di hati, ia sebenarnya sudah sampai ke Kaabah. Untuk mendapatkan haji yang mabrur bermula dari niat semasa di tanah air. Akuinya, memang ramai yang mampu untuk mengerjakan haji namun untuk mendapatkan yang mabrur cukup sukar. Budaya masyarakat Melayu sebenarnya banyak menghalang tujuan mendapat kan haji yang mabrur.

Katanya ramai yang tidak faham tentang ibadat tersebut. Ibadat haji mempunyai hubungan yang sangat rapat antara manusia dengan tuhan. Justeru tidak boleh ada rasa riak dan bangga diri. Jika membuat kenduri pun tidaklah sampai menjemput satu kampung.

‘Niat ke sana untuk apa? Belum pun habis kita menyusun niat sebenamya Kaabah sudah boleh mengesan apa yang di dalam hati kita. Niat itu ibarat bar kod yang akan diimbas semasa di sana nanti.

“Kita pergi ke sana untuk penyerahan diri pada tuhan, rasa kerdil pada kebesaran Nya. Secara automatik akan menyebabkan kita lupa pada urusan dunia dan kesusahan yang ditempuhi. Pemusatan fikiran hanya kepada Allah tuhan yang satu, ia akan datang dengan sendirinya apabila berada di Mekah kerana semua itu ada kaitan dengan kekuatan Kaabah sebagai pusat bumi,” ujarnya.

Kaabah bukan sekadar bangunan hitam empat persegi tetapi satu tempat yang ajaib kerana di situ pemusatan tenaga, graviti, zon magnetisme sifar dan tempat yang paling dirahmati. Mengapa bermalam di Muzdalifah dan Mina menjadi satu perkara yang wajib sebelum melontar ketiga-tiga jamrah. Di sebalik semua itu ada tujuan apabila Allah menurunkan perintah nya. Menurut Prof Norhisham, wajib haji itu bertujuan mendapatkan cukup rehat bagi memulihkan tenaga sebelum kembali semula ke Masjidilharam menunaikan tawaf dan sai.

“Tidur dengan posisi menghadap Kaabah secara automatik otak tengah akan terangsang sangat aktif hingga tulang belakang. Pengaruh graviti itu penting untuk menentukan kedudukan kan tulang belakang bagi menghasilkan sel darah. Ini adalah sebagai langkah persediaan untuk melakukan rukun haji yang berikutnya sebab itulah diwajibkan bermalam.

“Semasa tawaf nanti memerlukan tenaga yang banyak untuk mengelilingi Kaabah sebanyak tujuh kali. Bila bermalam di Mina seolah-olah kita sudah dapat bateri baru untuk melakukan rukun yang lebih mencabar lagi,” jelasnya. Manakala mengenai tawaf pula memang banyak keistimewaannya. Pergerakan mengelilingi Kaabah arah lawan jam memberikan tenaga hayat secara semula jadi daripada alam semesta. Sebenarnya pusat bumi itu bukan sekadar untuk bumi saja tetapi ia seakan satu ruang atau suis yang mengawal seluruh cakerawala, bintang, matahari, planet dan ruang angkasa. 

Bermakna pusat bumi itu ada tenaga yang cukup kuat yang tidak boleh dili hat, dengar, rasa tetapi boleh dikesan frekuensinya. Prof Norhisham turut menjelaskan pergerakan lawan jam di dalam jum lah tujuh pusingan. Katanya, semua yang ada di alam ini bergerak mengi*kut lawan jam, Allah telah tentukan hukumnya begitu. Elektron mengelilingi nukles, molekul protein terbentuk dari kiri ke kanan, darah beredar juga dari arah yang sama di dalam badan, sperma juga beredar mengikut lawan jam, matahari, bulan dan planet semuanya berputar mengikut hukum yang sama.

Peredaran darah atau apa saja di dalam tubuh manusia mengikut lawan jam. Justeru dengan mengelilingi Ka abah mengikut awan jam, bermak na peredaran darah di dalam badan meningkat dan sudah tentunya akan menambahkan tenaga. Sebab itulah orang yang berada di Mekah sentiasa bertenaga, sihat dan panjang umur.
“Manakala bilangan tujuh itu ada lah simbolik kepada tidak terhingga banyaknya. Angka tujuh itu membawa maksud tidak terhad atau terlalu ba nyak. Dengan melakukan tujuh kali pusingan sebenarnya kita mendapat ibadat yang tidak terhad jumlahnya,” terang Prof Norhisham. Manakala di dalam menunaikan rukun haji, ada perkara yang dilarang semasa berihram seperti tidak boleh tutup kepala, muka dan tapak tangan. Rambut, janggut tidak boleh disapu minyak, tidak boleh menanggalkan bulu dan rambut, memotong kuku dan memakai pakaian bersarung yang ber jahit- khususnya bagi lelaki. 
Semua larangan itu ada penerangan-nya. Larangan memakai topi, songkok atau menutup kepala kerana rambut clan bulu roma adalah ibarat antena untuk menerima gelombang yang balk yang dipancarkan terus dari Kaabah. Begitu juga, muka clan tangan mempunyai fungsi yang sama. Sebab itu lah selepas melakukan haji kita seperti dilahirkan semula sebagai manusia baru kerana segala yang buruk telah ditarik keluar clan digantikan dengan nur atau cahaya yang baru.

Selepas selesai semua itu baru lah bercukur atau tahalul. Tujuannya untuk melepaskan diri daripada pan tang larang dalam ihram. Namun rahsia di sebaliknya adalah untuk member sihkan antena atau reseptor kita dari segala kekotoran supaya hanya gelom bang yang baik saja akan diterima oleh tubuh.


Penggunaan kain kapas sebagai kain ihram selain untuk menonjolkan persamaan di sisi tuhan, wujud rahsia yang lebih mendalam. Kain kapas menurut Prof Norhisham adalah simbolik tanah hitam yang berunsur karbon. Kapas adalah unsur yang paling bersih. Sudah dikaji, kain kapas boleh membiaskan atau meman tulkan semula radiasi gelombang jarak jauh atau gelombang infra merah. Gelombang ini memang sudah dikenal pasti mempunyai kesan yang tidak baik kepada badan.

Berdoalah dengan bersungguh-sungguh depan Kaabah, kerana di situlah penghubung gelombang yang kuat untuk ke destinasi luar dari sistem cakerawala tempat duduknya arash Allah taala....sesungguhnya kita hanyalah manusia yang amat kecil dan kerdil berbanding dengan kekuasaan Allah.

Thursday, September 27, 2012

Hukum solat Jumaat


1.         Apakah hukum solat Jumaat?
Solat Jumaat adalah suatu kewajipan yang ditetapkan agama. Ia bukan sahaja dilakukan oleh Rasulullah s.a.w bahkan ia juga telah disebut di dalam Al-Qur’an.
Jika seorang lelaki Islam tidak melakukannya, maka ia dianggap sebagai dosa besar. Malah, hukum menunaikan solat Jumaat lebih ditekankan dibandingkan dengan solat lima waktu oleh Rasulullah s.a.w yang telah bersabda bahawa mereka yang tidak melakukan solat Jumaat selama 3 kali berturut-turut bukanlah seorang Islam. Disini Rasulullah bermaksud untuk menerangkan betapa pentingnya solat Jumaat dan betapa besarnya dosanya jika tidak melakukannya. Lelaki Islam yang tidak dapat menunaikannya haruslah menggantikannya dengan solat Zuhur. Akan tetapi, ia hanya diterima jika ia kerana sebab-sebab berikut; jika terlalu sakit, jika terpaksa jaga orang yang sakit tenat, jika terdapat ribut taufan yang besar atau jika dalam keadaan bermusafir.

2. Berapakah jumlah jemaah yang harus ada untuk menunaikan solat Jumaat dan adakah ia hanya bolah dilakukan di dalam Masjid sahaja?
Menurut ke-empat-empat mazhab, jumlah jemaah bagi menunaikan solat Jumaat adalah seperti berikut:
Menurut mazhab Syafi’i dan Hambali, jumlah jemaah terendah adalah 40, tidak termasuk imam. Mazhab Maliki pula adalah 12, tidak termasuk imam, Bagi mazhab Hanafi pula, jumlahnya adalah 3, tidak termasuk imam.
Solat Jumaat boleh dilakukan dimana-mana, selagi mana jumlah tersebut mencukupi.


3.         Apakah keuzuran daripada mendirikan solat jumaat?
Solat Jumaat adalah wajib bagi kaum lelaki. Bagi mereka yang meninggalkan solat Jumaat tiga kali berturut-turut dengan sengaja, hati mereka akan ditutup oleh Allah s.w.t. Keuzuran bagi meninggalkan solat Jumaat adalah sama seperti keuzuran yang diberikan bagi meninggalkan mana-mana ibadat wajib yang tidak mampu dilakukan. Antaranya adalah pitam, gila, sakit terlantar sehingga tidak mampu bangun dan tiada yang dapat membawanya ke masjid, tugas yang terpaksa dilaksanakan yang mana ia menjaga keselamatan negara, tertahan (samada di penjara atau di tengah jalan) dan keadaan cuaca yang menghalang sama sekali pergi ke masjid.


4.      Adakah yang bertugas sebagai polis, bomba dan tentera dikira uzur dari menunaikan solat jumaat?

Uzur yang boleh diterima oleh Syara' bagi orang lelaki Islam untuk tidak mengerjakan solat Jumaat adalah seperti berikut:
1) Dalam pelayaran dan tidak berjumpa dengan masjid
2) Sakit
3) Lelaki yang baru seminggu berkahwin dengan seorang anak dara
4) Hujan lebat atau keadaan cuaca yang amat buruk sehingga menghalang dari pergi ke masjid
5) Tertidur
6) Pengsan
7) Gila
8) Pekerja yang mana kerjanya amat kritikal untuk keselamatan nyawa dan negara
Bagi yang nombor 8, seseorang itu perlu berusaha untuk mengerjakan solat Jumaat, sekurang-kurangnya sekali setiap 3 Jumaat. Ini adalah kerana Rasulullah s.a.w menyatakan dalam satu hadith baginda bahawa mereka yang meninggalkan solat Jumaat 3 kali berturut-turut akan dikunci hati mereka.

5.         Apa yang harus dilakukan lelaki yang tidak dapat menunaikan solat Jumaat atas sebab-sebab tertentu?
Umat Islam perlu berusaha sedaya upaya agar dibenarkan melakukan solat, termasuk solat Jumaat. Jika tugas menghalang, dan tugas tersebut penting dan genting bagi maslahat masyarakat, seperti polis, bomba dan sebagainya, atau maslahat keluarga yang ditanggungnya, maka ia tidak berdosa. Dan perlu melakukan solat Zuhur, tetapi selepas orang selesai melakukan solat Jumaat, sebagai penghormatan kepada solat Jumaat tersebut.

6.         Bolehkah seorang muslimah menunaikan solat Zuhur pada hari Jumaat sejurus selepas azan berkumandang atau haruskah dia tunggu selepas selesainya Solat Jumaat dan khutbahnya?
Mereka yang tidak menunaikan solat Jumaat seperti wanita dan mereka yang uzur tidak perlu menunggu sehingga selesainya solat Jumaat untuk melakukan solat Zuhur. Solat Zuhur boleh dilakukan sejurus selepas azan berkumandang.

7.         Yang mana wajib didahulukan, mengerjakan solat Juma'at atau menguruskan jenazah?
Solat Jumaat wajib dikerjakan dalam keadaan berjemaah dalam waktu tertentu. Sedangkan uruskan jenazah boleh dilakukan pada bila-bila masa dan tidak perlu terburu-buru, asal tidak dilengahkan. Maka wajib mendahulukan solat Jumaat daripada menguruskan jenazah.

8.         Adakah dalil yang menyatakan tentang solat sunat qabliyyah dan ba'diyyah Jumaat?

Sesungguhnya memang tiada nas yang khusus didalam Al-Qur'an mahupun Hadith untuk solat qabliyyah atau ba'diyyah Jumaat. Para ulama' yang mengatakan qabliyyah dan ba'diyyah Solat Jumaat adalah sunat telah qiyas kan ia dengan qabliyyah dan ba'diyyah Solat Zohor. Ini kerana solat Jumaat sebenarnya mengambil tempat solat fardhu Zohor.

9.         Apakah tujuan azan kedua berkumandang pada solat Jumaat?
Azan kedua yang berkumandang pada solat Jumaat mempunyai tujuan yang sama dengan azan yang pertama. Bezanya adalah untuk menunjukkan kepada jemaah bahawa khutbah akan bermula dan solat akan mula selepasnya.

10.       Apakah Shalat Jum’at Memiliki Shalat Sunnat Qabliyah?
Tidak pernah ditetapkan bagi shalat Jum’at shalat sunnat qabliyah tertentu. Sedangkan shalat tathawwu mutlak, maka sudah ada dalil yang menunjukkan hal tersebut
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu, dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda.
“Barangsiapa mandi kemudian dia menghadiri shalat Jum’at, lalu mengerjakan shalat yang telah ditetapkan baginya, selanjutnya dia diam sehingga imam selesai dari khutbahnya dan kemudian dia mengerjakan shalat bersamanya, maka akan diberikan ampunan baginya atas dosa antara satu jum’at itu dengan jum’at yang lain dan ditambah tiga hari” 
Dan sebuah riwayat dari Abu Dawud
“Barangsiapa mandi hari jum’at dan memakai pakaian yang terbaik serta memakai wangi-wangian jika ia memilikinya, kemudian ia menghadiri shalat Jum’at, dan tidak juga melangkahi leher (barisan) orang-orang, lalu dia mengerjakan shalat yang telah ditetapkan baginya, selanjutnya diam jika imam telah keluar (menuju ke mimbar) sampai selesai dari shalatnya, maka ia akan menjadi kaffarah baginya atas apa yang terjadi antara hari itu dengan hari Jum’at sebelumnya”
Dia menceritakan, Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu mengatakan, “Dan ditambah tiga hari”. Dia juga mengatakan :”Sesungguhnya (balasan) kebaikan itu sepuluh kali lipatnya”
Shalat Sunnah Ba’diyah Jum’at
Telah disampaikan sebelumnya hadits Ibnu Umar Radhiyallahu ‘anhuma, yang di dalamnya disebutkan : “Dan dua rakaat setelah Jum’at di rumahnya” 
Dan dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu, dia bercerita, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.
“Apabila salah seorang di antara kalian mengerjakan shalat Jum’at, maka hendaklah dia mengerjakan shalat empat raka’at setelahnya”. Diriwayatkan oleh Muslim.
Dan dalam sebuah riwayat disebutkan
“Barangsiapa di antara kalian akan mengerjakan shalat setelah shalat Jum’at, maka hendaklah dia mengerjakan empat rakaat”
Sunnat shalat ini –baik dikerjakan dua rakaat ataupun empat rakaat- lebih baik dikerjakan di rumah secara mutlak tanpa adanya pembedaan di dalam mengerjakannya.

11.        Jika Masuk Masjid Sedang Imam Tengah Memberi Khutbah Jum’at
Jika seorang muslim masuk masjid sedang imam tengah menyampaikan khutbah Jum’at, maka hendaklah dia tidak duduk sehingga mengerjakan shalat tahiyyatul masjid dua rakaat seraya meringankannya. Yang demikian itu didasarkan pada dalil berikut ini.
Dari Jabir bin Abdillah Radhiyallahu ‘anhu, ia mengatakan : “Sulaik Al-Ghathfani pernah datang pada hari Jum’at ketika Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam tengah menyampaikan khutbah, lalu dia duduk, maka beliau berkata kepadanya : ‘Wahai Sulaik, berdiri dan kerjakanlah shalat dua raka’at dan bersegera dalam mengerjakannya’. Kemudian beliau bersabda.
“Jika salah seorang diantara kalian datang pada hari Jum’at sedang imam tengah berkhutbah maka hendaklah dia mengerjakan shalat dua raka’at dan hendaklah dia bersegera dalam mengerjakan keduanya” [Diriwayatkan oleh Asy-Syaikhani]
[Disalin dari kitab Bughyatul Mutathawwi Fii Shalaatit Tathawwu, Edisi Indonesia Meneladani Shalat-Shalat Sunnah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, Penulis Muhammad bin Umar bin Salim Bazmul, Penerbit Pustaka Imam Asy-Syafi’i].

sumber : Halaqah.net

Allah Maha Berkuasa...

Percaya pada sihir? Ilmu hitam? Atau apa-apa saja yang seumpama dan serupa dengannya? Percaya bukan bermakna kita amalkan tetapi percaya atas kewujudan perkara-perkara begini… bagi sesetengah orang, sukar untuk percaya tapi kebanyakan orang mempercayainya…
Kenapa sihir pula yang saya pilih untuk diletak dalam entri ini? kerana saya yakin perkara berkaitan dengan sihir telah lama wujud dalam kehidupan kita… sama ada sedar atau pun tidak, sihir telah menjadi antara amalan hidup manusia tak kiralah apa bangsanya atau agamanya… tetapi dalam Islam, sihir memang dilarang sama sekali dan mempercayai sihir samalah juga seperti mensyirikkan Allah SWT…
Walau tak dibesarkan di kawasan kampung, saya sendiri mempercayai sihir… hanya mempercayai tetapi tidak pernah mengamalkannya ya… kerana saya tahu, sihir itu sentiasa wujud dan akan terus wujud sehinggalah dunia ini kiamat? Atas sebab apa? kerana sihir itu datangnya dari makhluk Allah yang telah lama dilaknatNya iaitu iblis laknatullah… jadi secara sendirinya sesiapa yang mengamalkan sihir menjadi pengikut kepada makhluk pendendam ini…
Seringkali saya tertanya-tanya, mengapa manusia-manusia yang mengamalkan sihir ini tidak mempercayai Allah? Kenapa mereka memerlukan sihir untuk menjalani kehidupan seharian sedangkan semuanya telah Allah sediakan? Angin, air, kesihatan, anggota tubuh yang lengkap, semuanya diberi Allah secara percuma… kita hanya diperintah untuk menjaga dan menggunakannya pada jalan yang benar dan sesuai… itu sahaja tapi kenapa masih ada manusia yang tidak mampu mengikut jalan yang telah ditetapkan oleh Allah ni?
Sememangnya sihir mampu menjadikan impian kita kenyataan dalam sekelip mata tapi tidakkah kita sedar semua itu hanya sementara? Tiada apa yang kekal dalam dunia ini… bila sampai waktunya, kita tetap akan pergi mengadap Dia yang Satu… tidakkah kita berasa malu untuk mengadap Allah nanti jika kita sendiri memilih untuk mengikut makhlukNya yang terang-terang sudah dilaknatNya sejak sebelum dunia ini wujud lagi? sungguh saya tak mengerti tentang perkara ini…
Bukan mengatakan diri sendiri baik jauh sekali mulia tapi sebagai manusia yang diberi akal fikiran dan otak yang tiada bandingan, mengapa kita masih tidak dapat membezakan perkara yang benar dan salah? Kita bukan sekadar diberi akal dan otak tapi kita juga telah diberikan kitab terulung dalam dunia ini, iaitu Al-Quran… tetapi kenapa kita juga tidak mampu mengikutinya? Kenapa kita harus juga mengikut makhluk laknat nan satu itu? Kenapa?
Hmm… patutkah kita salahkan iblis yang tidak pernah-pernah jemu menghasut kita melakukan dosa walau sebesar hama sedangkan kita sendiri tahu, itulah sumpahnya ketika mengadap Allah dulu… sumpah untuk menghancurkan anak cucu Nabi Adam… jadi kenapa kita yang jauh lebih mulia darinya harus mengikut telunjuknya pula dalam mencari kebahagiaan dalam hidup? Sekali lagi kepala saya pening mencari jawapannya…
Pada saya, sesiapa yang mengamalkan sihir dalam mendapatkan sesuatu itu adalah manusia yang tidak mampu mengawal nafsu dan diri sendiri… kenapa tidak? ya… kerana nafsu itulah yang sentiasa mendorong kita melakukan sesuatu mengikut hati hingga kadangkala akal kita sendiri sudah tidak mampu mengawal diri kita… itu puncanya mengapa kita lebih suka mengikut kata hati dari mengikut akal fikiran waras…
Bagaimana untuk mengawal nafsu? Dalam Al-Quran sudah tercatat jawapannya… hanya kita yang malas mencari… hati kita juga perlu dididik agar tidak menyimpan perasaan-perasaan yang hanya mampu memuncakkan lagi nafsu kita ke arah keburukan… kenapa? Sebab hati adalah segalanya dalam diri kita selain akal fikiran yang begitu berharga… seperti sabda Nabi, jika hitam hati kita, maka hitamlah diri kita… sedangkan Nabi Muhammad sendiri meminta kita menjaga hati sendiri, masakan kita manusia biasa yang tak punya apa-apa ini hendak mengingkarinya pula…
Ajarlah hati supaya tidak mudah menyimpan rasa marah… tidak saja marah, dendam, cemburu, dengki, iri hati dan apa juga perasaan yang sealiran dengannya… semua perasaan itu hanya akan mengajar diri kita menjadi manusia yang tidak tahu mensyukuri apa yang diri kita ada… usah cemburu dengan kejayaan orang lain kerana itu adalah pemberian Allah kepadanya… jika dia mendapat kejayaan dari jalan yang salah, maka jangan pula kita bersorak gembira untuknya tapi berdoalah semoga dia mendapat hidayah untuk kembali ke arah yang benar… jika kita gagal untuk mendapatkan sesuatu, berdoa dan yakinlah bahawa Allah akan menggantikannya dengan yang lebih baik… antara cepat dan lambat, itu urusan Allah… sebagai manusia kita berusahalah untuk mendapatkannya… itu saja… memang bukan mudah untuk mendidik hati supaya mendengar kata tapi kita juga harus ingat… diri kita adalah hak kita maka hanya kita yang berhak tentukannya… bukan nafsu, bukan juga hati, bukan juga orang lain… memang sukar untuk mencapai kebahagiaan dari jalan yang ebnar tapi percayalah, kemanisan atas kejayaan itu akan menjadi kenangan terindah dalam hidup kita nanti…
Maka dengan sendirinya kita tidak perlu mengamalkan sihir untuk mendapat apa yang kita nak… percayalah, Allah itu sangat-sangat berkuasa… sihir memang dapat menunaikan apa yang kita hajati tapi sihir itu jugalah yang akan menjahanamkan hidup kita di depan hari… bukan saja di dunia ini tetapi juga di akhirat kelak… berusaha, berdoa, bertawakal, yakin dan redha dengan segala ketentuan Allah dalam apa jua perkara, pasti sepasti-pastinya, kejayaan mahupun segala impian pasti akan menjadi milik kita juga… tak percaya? Cubalah…

BERSATU DALAM CINTA : BAB 3

BAB 3
DAH dua tiga hari jugak dia orang pindah masuk tapi sampai ke hari ni tak nampak pun bayang orangnya.” Puan Fatimah bersuara sedikit merungut seraya memanjang leher ke pagar tepi rumah.
Lama matanya memandang halaman rumah jiran sebelah yang kelihatan kosong dan sunyi. Mencari tanda-tanda andai ada kelibat jiran barunya akan kelihatan. Namun tetap hampa. Waktu ini dia dan ahli keluarganya berada di halaman rumah. Bersarapan bersama Riya sekeluarga yang berkunjung ke rumah orang tuanya pagi hujung minggu itu.
“ALLAH... yang awak nak sibuk ambil tahu hal jiran tetangga tu kenapa Mah? Biarlah dia orang buat apapun. Itu kan rumah dia orang. Suka hati dia oranglah nak keluar dari rumah ke tidak.”
Sambil menatap Surat Khabar Sinar Harian di tangan, Encik Rais menegur lembut si isteri. Kurang senang dengan tingkah wanita itu yang baginya seakan menjaga tepi kain orang itu.
“Bukanlah begitu bang. Kita nikan hidup berjiran? Sedikit sebanyak kita kenalah ambil tahu juga pasal jiran tetangga ni. Esok-esok senang kita nak minta tolong kalau terjadi apa-apa nanti,” marah Puan Fatimah bila mendengar jawapan Encik Rais.
Seolah-olah sikap ambil tahunya itu buruk benar di mata suaminya. Sedang si suami sudah tidak terkata apa-apa. Malas nak menyahut sebenarnya.
“Ada orang baru pindah masuk ke rumah sebelah kita ni ke mak?” Riya terus menghumban soalan.
Wajah tegang emaknya ditatap lama. Tidak mahu pertengkaran kecil orang tuanya terus berlarutan. Sambil itu tangannya masih laju menyuap makan anak bongsu dia yang berusia dua tahun di sisinya.
“Haah. Adalah dalam dua tiga hari begitu tapi sampai sekarang mak tak nampak bayang seorang manusia pun kat situ,” ujar Puan Fatimah terus mengalih mata pada anak perempuannya. Bersuara seakan merungut.
“Agaknya dia orang masih sibuk mengemaslah tu mak. Nama pun baru pindah, banyaklah kerja yang nak dibuat pun,” sampuk Salman, menantu lelakinya. Dia turut sama menikmati sarapan bersama keluarga mentuanya ketika ini.
“Kalau iya pun nak mengemas, keluar-keluarlah kejap ke laman rumah. Boleh jugaklah kita berkenalan walau setakat berbalas senyuman saja pun. Ini tidak, siang malam berkunci aje pintu rumahnya tu sampai apa pun tak nampak.” Puan Fatimah merungut lagi hingga termuncung-muncung bibirnya. Benar-benar tidak suka dengan sikap jiran baru yang sehingga kini belum dilihat gerangan dirinya.
“Yang mak merungut ni kenapa? Rumah dia orang, suka hati dia oranglah nak buat apapun. Nak buka pintu ke, nak tutup pintu ke, tak nak letak pintu ke, bukannya ada kena-mengena dengan kita pun.”
Faris mula menambah bara di hati panas Puan Fatimah. Rimas dengan sikap ingin tahu emaknya yang kelihatan begitu ketara di pandangannya. Menyakitkan matanya yang tidak suka wanita itu bersikap demikian sejak dulu. Sekali gus membuatkan sepasang mata bulat Puan Fatimah terus terjojol bulat ke arahnya.
“Kamu ni Ris, betullah hidup tak serupa dengan orang lain. Mak bukannya apa. Dah lama benar rumah arwah Pak Cik Sulaiman kamu tu kosong macam tu aje. Jangan kata rumah dia, rumah-rumah lain kat sekeliling rumah kita ni pun sama jugak gayanya. Nampak saja macam ada orang tapi jarang benar tuan-tuannya nak duduk menetap kat rumah sendiri. Sampai kadang-kdang mak rasa keluarga kita aje yang ada kat kawasan perumahan ni. Jadi bila dah ada jiran ni, nak jugaklah mak berkenalan.
Manalah tahu kalau-kalau boleh dibuat kawan. Ada jugaklah teman mak nak berbual di waktu lapang. Ini tidak, mak sorang-sorang aje kat dalam rumah ni bila kamu dan ayah kamu pergi kerja. Nak harapkan kamu bawa balik menantu untuk temankan mak, huh. Jangan kata rupa, bayangnya pun tak nampak-nampak dari dulu,” marah Puan Fatimah sempat menyindir anak lelakinya.
Faris terus merengus halus. Benar-benar tak senang dengan kata-kata terakhir wanita itu. Wajah masam mencuka emaknya dijeling seimbas.
“Mak tu mulalah tu. Tak pasal-pasal hal tu jugak yang nak diungkit keluarnya pun,” rungut Faris perlahan. Lalu lambat-lambat dia menyambung suapannya.
“Kenapa? Salah ke kalau mak cakap macam tu? Kamu tu pun bukannya masih muda. Dah lebih dari 30 tahun pun. Saja tak nak kahwin. Tengok macam adik kamu, si Riya ni. Dah tiga orang pun anak dia. Kamu jangan kata anak, girlfriend pun kamu tak ada. Entah bila kamu nak bawa balik isteri ke rumah kita ni pun tak tahulah. Jauh sekalilah nak tengok anak-anak kamu.”
Tanpa sedar Puan Fatimah sudah terkeluar topik. Membebel panjang sekali gus membingitkan telinga Faris yang serta-merta mati seleranya. Namun keadaan itu mengundang tawa halus mereka yang lain. Masing-masing mengulum senyuman tatkala terpandang wajah kelat masam Faris.
“Mak ni, janganlah nak ungkit-ungkit pasal hal tu. Kesianlah kat Ris sama mak. Ris cuti hari ni sebab nak rehatkan otak dan badan. Bukan nak pasang telinga dengar ceramah tak best mak tu.” Dalam nada perlahan dia merungut lembut.
Benar-benar tidak selesa dengan bebelan Puan Fatimah. Sempat matanya menjeling tajam Salman dan Riya yang terus-terus tersenyum lebar melihat gelagat kedua beranak itu. Tak pasal-pasal aku pula yang kena bebel, hatinya menyumpah sendiri. Dia merengus lagi.
“Mak bukan membebel tapi mak cuma menegur anak lelaki mak yang seorang ni. Tapi memang betulkan cakap mak tu? Bila masa lagi kamu nak berumah tangga kalau bukan sekarang ni Faris oii? Dah lama mak tunggu kamu bawa balik menantu ke rumah kita ni. Bukan sehari dua atau sebulan dua mak tunggu tapi dah makan masa bertahun-tahun pun. Hasilnya, tengoklah. Tak nampak juga batang hidungnya sampai ke hari ni. Patutnya kamu yang kesiankan nasib mak kamu ni, bukannya minta mak yang kesiankan kamu.” Jelingan Puan Fatimah singgah lagi ke wajah kelat masam anaknya.
Faris tidak menyahut. Dengan wajah yang kembali diukir selamba dia terus mengunyah sarapannya tanpa sepatah kata. Seolah-olah tiada apa-apa yang berlaku sebentar tadi.
“Oh ya mak. Jiran yang baru pindah ke rumah sebelah tu bangsa apa? Orang Inggeris macam arwah Pak Cik Sulaiman tu jugak ke?” soal Salman.
Sengaja dia mengubah arah bicara mereka. Kasihan melihatkan keadaan abang ipar kesayangan yang terus-terusan disembur emak mentuanya.
Puan Fatimah menggeleng cepat.
“Taklah. Setahu mak jiran baru kita tu orang Melayu. Dengar-dengarnya baru balik dari luar negara tapi tak tahulah betul ke tak. Nantilah, kalau ada masa nak jugak mak pergi melawat dia orang. Tapi tulah, macam mana mak nak pergi kalau tak pernahnya dia orang buka pintu rumah tu,” ujar wanita itu sudah merungut kembali.
Sedangkan wajah Faris sudah tertoleh-toleh ke halaman rumah jiran barunya. Hampa lagi hati Puan Fatimah bila keadaannya tetap sama. Sunyi sepi tanpa sebarang suara.
“Alah, tak payahlah awak kisahkan sangat pasal dia orang buka pintu tu ke tak. Esok-esok dia orang buka jugalah pintu rumah tu. Takkanlah seumur hidup nak berkurung aje dalam rumah besar begitu.” Encik Rais kembali mencelah suara.
Surat khabar yang telah selesai dibaca dilipat kemas sebelum diletak ke tepi meja. Dicapai pinggan sarapannya. Mula menjamah setelah sepotong doa dibaca.
“Eh, mana kita tahu dia orang akan buka pintu rumah ke tak bang oii. Dibuatnya dia orang tu jenis yang tak suka bercampur gaul dengan orang luar, kita jugak yang rugi nanti.” Pantas saja Puan Fatimah menyangkal kata-kata suaminya.
“Kita nak rugi apanya mak kalau dia orang tu jenis yang tak bercampur dengan orang? Dia orang tu pun bukannya ada sebarang tali persaudaraan dengan kita sampai kita kena ambil tahu pasal dia orang.” Buat kali kedua Faris menyampuk kata. Terluah bersama rengusan kasarnya. Kepalanya ikut menggeleng beberapa kali.
“Eh, rugilah kita kalau kita tak ambil tahu pasal jiran tetangga ni Ris oii. Manalah tahu dia orang tu ada anak dara yang belum disunting orang. Bolehlah juga kamu usha dia nanti. Mak jugak yang beruntung sebab dapat menantu perempuan idaman mak tak lama lepas ni.
Sudahlah tu, dekat lagi. Sebelah rumah aje. Senanglah mak nak pergi menjenguk kalau jadi apa-apa. Taklah mak kena tunggu kamu bawa dia balik ke rumah kita ni beberapa kurun lagikan?”
Kata-kata selamba Puan Fatimah itu menyebabkan tawa mereka yang lain terus tercetus. Lebih kuat dari tadi.
Ternyata wanita itu masih tidak lupa tentang perkara itu. Sedang Faris kembali menarik muka masam bergaul kelat. Lebih masam dari sebelumnya. Bengang dengan sindiran lembut Puan Fatimah.

“ADUH, migrain kepala aku dibuatnya. Migrain! Migrain!” keluh Ainul kuat.
Dia menghempas kasar fail di tangan ke atas meja. Dihenyak tubuhnya ke kerusi. Sedang jari-jemari kasarnya telah lama terlekat di dahi. Dipicit-picit bahagian kepala yang dirasakan berdenyut laju ketika ini.
Ketukan di muka pintu bilik membuatkan dia berpaling sejenak. Tajam saja matanya memandang Lily melenggang masuk bersama secawan kopi.
“Ini dia kopi yang Encik Ainul nak tu. Jemput minum Encik,” pelawa wanita itu penuh sopan lalu meletak cawan kopi di depan lelaki itu.
Ainul hanya mengangguk tanpa menyahut. Dia masih seperti tadi. Menyandar tubuh seraya memicit kepalanya berulang kali.
“Semacam aje saya tengok keadaan Encik Ainul ni. Encik Ainul sakit kepala ya? Kalau Encik Ainul nak, saya boleh ambilkan ubat.” Sedikit bimbang wanita berbangsa Kadazan itu bersuara. Memandang Ainul yang kembali merengus halus.
“Saya bukan sakit kepala Lily tapi sakit hati.”
Dia terus mencapai cawan kopi. Menghirup air panas berasap tipis tu sedikit demi sedikit. Cuba menikmati minuman hitam pekat kegemarannya biarpun tekak seakan tidak dapat menerima buat masa ini.
Kening Lily sudah berkerut. Wajah tegang ketuanya dipandang lama.
“Sakit hati? Kenapa pulak tiba-tiba saja Encik Ainul sakit hati? Ada apa-apa yang tak kena ke?” Lily benar-benar ingin tahu keadaan yang dialami ketuanya ketika ini.
“Bukan tak kena Lily, memang dah kena pun. Hati saya ni sakit tahu. Sakit sangat. Jangan kata sakit, bengkak, geram, marah, bengang. Pendek kata semua rasa sekalilah ada. Hisy!” Dia merengus lagi. Penuh marah.
Tangannya tidak lagi melekat di kepala sebaliknya beralih ke fail di depannya pula. Cuba membaca isi kandungannya meskipun tiada rasa di hati untuk berbuat demikian. Tidak lama kemudian, fail itu dicampak ke tepi. Bosan.
“Kenapa pulak Encik Ainul cakap macam tu? Siapa pulak yang dah kenakan Encik Ainul?” Ternyata Lily langsung tak kisah dengan tingkah yang dipamer lelaki itu.
Lebih lapan tahun bekerja dengan Ainul membuatkan dia cukup mengerti dengan sikap lelaki yang muda beberapa tahun darinya itu. Biarpun Ainul mudah panas hati namun mudah juga sikap itu hilang tidak lama selepas itu. Malah lelaki itu tidak silu meminta maaf andai dia yang melakukan kesilapan. Sikap yang disenangi oleh sesiapa saja yang mengenalinya.
“Siapa lagi kalau bukan ayah saya tulah Lily. Ada ke patut dia mintak saya handle projek kerjasama dengan syarikat bekas ayah mentua saya tu? Kalau dengan anak perempuan sulung dia ke atau dengan bekas ayah mentua saya tu okey lagilah. Ini tak, disuruhnya saya bekerja dengan anak perempuan bongsu Ayah Zali yang perasan bagus tu. Mahu tak berangin saya dibuatnya,” ujar Ainul terus-terus merengus.
Dia benar-benar tidak dapat menerima permintaan yang lebih kepada arahan itu. Arahan yang tidak boleh dikata tidak sama sekali. Senang cerita mahu atau tidak dia perlu menerimanya. Lily terus mengulum senyuman.
“Oh, pasal tu rupanya. Saya ingatkan pasal apalah tadi. Jadi maksudnya, Encik Ainul kena bekerjasama dengan Puan Alia lah lepas ni ya?” Sengaja Lily menambah bara di hati lelaki itu. Sekadar mengusik lelaki yang telah dianggap seperti adik kandung sendiri.
“Kalau pasal tu saya rasa elok kalau Encik Ainul ikut saja kehendak Encik Azmi tu. Tak susah mana pun nak tunaikan arahan dia.” Suaranya terus memekarkan senyum.
Ainul pula sudah membeliak mata.
What? Tak susah kata awak? Hei awak tahu Lily, saya lebih rela handle berpuluh projek dalam satu masa daripada nak handle satu projek dengan perempuan tu tau. Buat sakit hati aje tengok muka perempuan perasan bagus tu,” luahnya penuh geram. Dijeling sekilas Lily yang telah terhambur tawa kecilnya.
“Hisy, tak baik Encik Ainul cakap macam tu. Puan Alia tu bukanlah seteruk yang Encik Ainul fikirkan. Malah sikap Puan Alia seribu kali lebih baik daripada perempuan-perempuan lain yang pernah buat projek kerjasama dengan Encik Ainul selama ni. Cuma tulah, Puan Alia tu tegas sikit orangnya tapi manja.” Sempat Lily memuji wanita yang telah lama dikenalinya itu.
Menjadikan mata Ainul terus-terusan mencerlung tajam padanya.
“Amboi Lily, awak backing dia nampak? Apa awak sukalah kalau saya bekerja semula dengan perempuan tu?” soalnya marah.
“Eh, apa pulak tak suka. Mestilah saya suka. Lagi suka kalau Encik Ainul dan Puan Alia berbaik semula. Manalah tahukan, jodoh Encik Ainul dengan dia masih kuat, bolehlah Encik Ainul dan Puan Alia menjadi suami isteri semula. Saya pun bolehlah merasa nasi minyak Encik Ainul suami isteri buat kali kedua.”
Lily terus tersengih panjang tatkala terpandang wajah Ainul sudah bertukar merah menyala.
“Awak nikan Lily, betullah tak sayang mulut. Apa awak teringin nak makan fail ni ke hah? Nanti orang lain kenyang makan nasi, awak kenyang makan semua fail kat meja saya ni,” marahnya semakin tinggi.
Setinggi rasa sakit yang masih menggigit hatinya ketika ini.
Andai dia seekor anakonda, sudah lama rasanya dia menelan bulat-bulat tubuh kecil molek wanita itu tanda marah. Biar Lily tahu betapa tingginya suhu kepanasan yang mendidih dalam darahnya ketika ini. Sedang Lily pula hanya mengulum senyuman melihat tingkah ketuanya. Sedar lelaki itu benar-benar tidak suka dengan usikan itu.
“Mati hidup balik pun kami takkan berbaik semula. Biarlah apa jadi sekalipun, antara saya dengan dia dah tak ada jalan hubungnya lagi. Berpatah arang, berkerat rotan jadinya tahu tak?” sambung Ainul kembali mengendur suara.
Sempat dia menjeling Lily lagi sebelum fail di depannya diselak semula. Sekadar menyelak tanpa ada minat untuk membaca. Jauh sekali menyemak intipatinya.
Lily menjongket kening kanannya sedikit. Dia tersenyum lagi.
Well, itu kata Encik Ainul sekarang. Kita tak tahu apa pulak kata masa depan. Manalah tahu gurauan saya tu boleh jadi kenyataan suatu masa nanti, siapa tahu, kan? Apapun Encik Ainul tak payahlah sakit kepala fikirkan semua ni lagi. Buat masa sekarang lebih baik rasanya kalau Encik Ainul fikirkan dulu keadaan yang bakal Encik Ainul hadapi tak lama lagi.” Kata-kata Lily membuatkan mata Ainul kembali melekap di wajah isteri orang itu.
“Maksud awak?” soal Ainul tidak faham erti sebenar kata-kata setiausahanya.
“Projek kerjasama antara syarikat Encik Azmi dan Encik Ghazali yang bakal Encik Ainul dan Puan Alia kendalikan bersama tak lama lagi.” Penuh bersahaja wanita itu bersuara. Namun berjaya membuatkan kepala Ainul kembali berdenyut-denyut sakit. Terasa mindanya memberat semula tatkala perkara itu dibangkit keluar. Tanpa sedar dia mengeluh panjang.
Sedang Lily terus-terusan menguntum senyuman. Tercuit hati melihat riak dan tingkah yang terpamer di wajah ketuanya ketika ini.

“YA ALLAH, penatnyalah badan kerempeng aku ni,” ujar Damia terus menghempas punggung ke sofa rumah.
Dipicit sedikit tengkuknya yang terasa lenguh. Lalu dia membaring tubuh buat seketika. Kedua-dua kakinya dibiar berjuntai di lengan kanan sofa. Sementara kepalanya sudah terbenam pada kusyen kecil di lengan kiri sofa.
“Hai, awal kau balik hari ni Mia. Selalunya payah aku nak tengok muka kau waktu-waktu macam ni,” tegur Alia baru menapak turun ke tingkat bawah. Langsung mendapatkan gadis itu seraya merebah tubuh di sofa. Tak jauh darinya.
Damia terus menoleh muka. Hanya sekilas.
“Awal kau cakap? Kau tanya ke kau perli aku Lia?”
Dengan muka berkerut Damia menjeling wajah itu. Alia tersengih kecil.
“Aku tanya kaulah, takkan nak perli pulak. Yalah, selalunya dah pukul 10.00 malam baru aku nampak batang hidung kau kat rumah ni. Ini pukul 7.00 kau dah sampai rumah. Mahu aku tak hairan.”
Damia terus mencapai alat kawalan televisyen. Ditekan butangnya beberapa kali. Mencari siaran yang ingin ditontonnya ketika ini.
Damia mendengus halus. Matanya turut dipacak ke skrin televisyen yang dihidupkan sebentar tadi.
“Malaslah aku nak tunggu lama-lama kat firma ayah aku tu. Penat rasanya badan aku ni. Langsung tak ada rehat. Kejap kena pergi sana, kejap pulak kena pergi sini. Ada aje kerja yang aku kena buat sepanjang masa. Aku rasa kalau gajah berada di tempat aku sekarang ni pun mahu mati dia dibuatnya. Penat tak tahu nak cakap wei,” balasnya melepas nafas sepanjang mungkin. Menghalau rasa letih yang masih tidak jemu membalut tubuhnya sejak beberapa lama.
“Tulah kau Mia. Dari hari pertama kau balik ke Malaysia sampailah sekarang, kau langsung tak mahu rehatkan badan papan kau tu. Terus menonong aje masuk kerja kat firma ayah kau sampailah sekarang. Tahulah banyak kerja tapi bawa-bawalah berehat sama. Ini tidak, sibuk aje dua puluh empat jam sampai aku yang tinggal serumah dengan kau pun ni payah nak tengok muka seposen kau tu,” sembur Alia sesedap rasa. Langsung tak bertapis kata setiap kali berbicara dengan gadis itu. Apatah lagi Damia sendiri bersikap sama seawal perkenalan mereka beberapa tahun lalu.
Damia mengeluh semula.
“Apa nak buat Lia, nama pun aku ni peguam. Tak adanya peguam yang duduk goyang kaki aje dua puluh empat jam dalam dunia ni.”
Dia kembali mendudukkan diri lalu melakukan sedikit regangan. Menghilangkan lenguh-lenguh di badan.
“Itu aku tahulah tapi kalau iyapun fikirlah sama tentang kesihatan diri kau tu. Kau buat kerja macamlah kau seorang saja peguam yang bertugas kat dalam firma ayah kau tu. Apa semua kes, kau seorang aje ke yang kena kendalikan?” Alia menyembur lagi. Kali ini bernada lebih lembut.
“Bukanlah macam tu Puan Alia Amani oii... tapi dah jadi tanggungjawab aku selesaikan semua kerja tepat pada waktunya. Lagipun kau sendiri pun tahukan macam mana perangai aku. Pantang bagi aku kalau buat kerja bertangguh-tangguh. Alang-alang buat sesuatu kerja tu biar sampai semuanya siap. Barulah senang hati nak buat kerja lain,” balas Damia penuh semangat. Wajah sedikit tegang Alia dipandang semula.
“Yang kau ni Lia, kenapa pulak? Serius semacam aje aku tengok. Apa kau baru bergaduh dengan boyfriend kau ke?” soal Damia. Dia hanya membuat muka selamba bila Alia pantas menjelingnya.
“Banyaklah kau punya boyfriend. Aku mana ada boyfriendlah. Aku ni tengah tension tahu tak? Tension yang amat sangat,” marahnya sambil merengus halus.
Tension? Hai, sejak bila kau pandai tension ni? Siapa pulak yang buat kau tension ni?” soal Damia ingin tahu.
Sejak dari dulu begitulah sikap Damia. Gemar mengambil tahu masalah setiap sahabatnya. Apatah lagi Alia merupakan sahabat baiknya sejak mereka di universiti masing-masing lagi. Bezanya sebaik tamat pengajian, Alia terus pulang ke Malaysia.
Sedang dia terus menyambung pengajian hingga ke peringkat tertinggi dan mencari pengalaman bekerja di luar negara. Dia hanya pulang ke tanah air setelah Encik Khalid dan Puan Khadijah memintanya berbuat demikian.
Kedengaran Alia merengus lagi.
“Siapa lagi yang nak buat aku tension kalau bukan ayah aku tulah. Ada ke patut aku yang cantik jelita ni disuruhnya handle projek dengan Ainul buta kayu tu? Hei, kalau diikutkan marah aku ni, nak saja aku tampar-tampar muka Ainul bodoh bangang tu. Biar mati terus. Buat apa hidup dalam dunia kalau sekadar nak menyusahkan hidup aku saja,” bebelnya benar-benar bengang dengan keputusan sang ayah yang dirasakan sengaja mengenakan dia.
Sedang Damia sudah terkekeh ketawa mendengar luahan hati sahabat baiknya.
“Alahai, pasal tu aje kau nak marah-marah macam ni? Ala Lia, relakslah beb. Bukannya masalah besar pun semua tu. Small matter aje tu.” Dalam tawa Damia membalas kata. Tidak peduli wajah Alia sudah semasam mangga muda dek kata-katanya. Tawanya reda tidak lama kemudian.
“Bagi akulah Lia, setakat nak bekerjasama semula dengan bekas laki kau tu, tak ada hal punya. Payah apa sangat, kau ikut ajelah cakap ayah kau tu. Kau siapkan bahagian kau dalam projek tu cepat-cepat. Yang lain tu biar bekas laki kau yang uruskan. Rasanya bab kau dan dia kena bersua muka tu pun tak ada masalah.
Bukannya tiap-tiap hari kau dengan dia nak kena jumpa, kan? Sekali-sekala baru kau orang buat pertemuan. Pejam celik, pejam celik akhirnya siap juga projek kau orang tu. So, kau nak tension apanya lagi? Tak susah mana pun masalah kau ni sebenarnya. Kau tu aje yang sengaja nak susahkan kepala otak sendiri.”
Senang sungguh Damia memberi jalan. Siap mengata wanita itu lagi. Dia tersengih lagi bila Alia pantas mencekak pinggangnya.
“Ewah, ewah, pada kau memanglah senang Cik Damia Karmila oii sebab bukan kau yang nak kena hadap muka mangkuk hayun tu tapi aku tahu tak?” jerkah Alia.
“Hei, geram betullah aku bila fikir pasal hal ni. Yang ayah aku ni pun satu. Tahulah bekas ayah mentua aku tu kawan baik dia, tapi tak payahlah nak buat projek kerjasama dengan syarikat dia. Berlambak lagi syarikat yang ada dalam Malaysia ni. Pilih ajelah yang mana satu pun, tak adanya aku nak bangkang. Ini tidak, syarikat sebesar biji guli tu jugalah yang dipilihnya pun,” marahnya lagi.
Kali ini rasa marahnya turut tertumpah pada Encik Ghazali yang dirasakan telah menghancur lumatkan moodnya sejak beberapa hari ini dek permintaan lelaki itu sendiri.
“Kau ni Lia, kalau iya pun marah pada Ainul, tak payahlah nak babit-babitkan ayah dan ayah mentua kau tu sekali. Biarlah dia orang nak buat apapun. Sebagai anak, dah jadi tanggungjawab kita senangkan hati dia orang. Bukannya menambahkan lagi sesak hidup dia orang tu,” tegur Damia mengulum senyuman lagi.
“Lagipun kalau difikirkan semula silap kau jugaklah. Kenapa kau tak tolak aje permintaan dia orang hari tu? Dah tahu kau tak boleh menghadap muka bekas laki kau tu, kau bagilah apa-apa alasan. Tak adalah kau nak mengomel tak tentu pasal macam sekarang ni,” tambahnya lagi.
“Huh, kalaulah aku boleh tolak, dah lama aku buat macam tu Cik Damia oii. Tapi sebab aku kesiankan ayah si Ainul tulah yang buatkan aku tak sampai hati nak tolak permintaan dia orang tu, tahu tak?” marah Alia masih berapi-api.
“Apa pulak kena-mengenanya bekas bapa mentua kau tu dengan projek tu pulak?” tanya Damia tak tahu apa-apa tentang itu.
“Yalah, ayah si Ainul buta kayu tukan ada penyakit darah tinggi. Jadi aku tak mahulah hanya kerana aku tak mahu kendalikan projek tu membuatkan tekanan darahnya kembali meningkat. Silap hari bulan, kalau jadi apa-apa kat dia, aku pulak yang disalahkan si Ainul tu.” Alia mengendur suara semula.
Timbul pula rasa kasihannya pada Encik Azmi mengenangkan kesihatan lelaki itu yang sejak dulu jarang berada dalam keadaan stabil. Namun hanya seketika, rasa itu wujud sebelum melebur sebaik mendengar sahutan Damia selepas itu.
“Kiranya sayang jugak kau kat bapa mentua kau tu ya?” Sengihan Damia sudah melebar. Sedang Alia terus menjeling tajam wajah ceria gadis itu.
“Bukan bapa mentualah, bekas bapa mentua,” balasnya geram. Perkataan ‘bekas’ itu ditekan sedikit. Keras.
“Tapikan Lia, aku rasalah elok jugak kau bekerjasama dengan Ainul pun.” Seakan tidak hairan dengan kemarahan wanita itu, Damia kembali melontar suara setelah berfikir sejenak.
“Kenapa pulak?” soal Alia cepat. Bernada pelik.
“Yalah, manalah tahu kau orang berdua boleh berbaik kembali macam dulu. Bolehlah kau orang jadi suami isteri semula. Aku nikan Lia, walaupun aku cuma pernah tengok Ainul dalam gambar kahwin kau orang yang kau kirimkan pada aku dulu tu aje tapi aku rasa dia tu memang lelaki yang paling sesuai untuk kaulah.” Kata-kata Damia berganti dengan jeritannya sendiri bila Alia pantas mencubit lengannya.
“Kau ni kan Mia, memang saja nak sakitkan hati aku, kan? Pandai-pandai kau aje nak lagakan aku dengan lelaki bodoh bangang tu,” marah Alia membukit semula.
Terus saja dia menjegil mata pada Damia yang terus-terus menyeringai suka.
“Alah, sebodoh mana pun si Ainul tu, kau tetap sayangkan dia, kan? Pernah jugak dia jadi teman sekatil sebantal kau dulu,” ujar Damia kembali terjerit bila satu lagi cubitan Alia hinggap di lengannya. Dia tertawa suka sedangkan wanita itu sudah merengus marah beberapa kali.
“Ah, sudahlah kau Mia, malas aku nak layan cakap kau lagi. Buat sakit hati aku aje cakap dengan manusia otak senget macam kau ni. Baik kau pergi mandi cepat. Lepas Solat Maghrib nanti kau turun balik ke bawah. Kita makan malam sama-sama.”
Dalam marah Alia masih sempat mengata seraya memberi arahan pada gadis itu. Dia terus bangun menuju ke tingkat atas. Damia pula terus-terusan menyeringai melihat tingkahnya.
“Apalah kau ni Lia. Cubit lengan aku sampai berbekas. Entah macam mana Ainul boleh tahan dengan perangai kau sepanjang kau orang kahwin dulu pun tak tahulah,” rungut Damia seraya menggosok lengan yang masih terasa perit dek cubitan wanita itu.
Dia kembali tersengih bila Alia terus menjelir lidah padanya sebelum menghilang dari situ. Dia sendiri turut sama mengangkat kaki tidak lama kemudian. Menuju ke biliknya di tingkat atas.  
 

Designed by Tempah Blog Template By productivedreams © 2012